Jumat, 03 Agustus 2012

PENILAIAN TERHADAP KUALITAS BATUBARA


Untuk batubara yang dipakai di Jepang, karena tiap proses pemanfaatan batubara menuntut adanya batasan-batasan kualitas tertentu, maka penilaian dan evaluasi kualitas menjadi sangat penting. Selain itu, dalam upaya untuk mengurangi biaya bahan bakar (fuel cost) dengan memperbanyak pemanfaatan batubara, maka pemakaian pulverized coal firing boiler dan fluidized bed boiler tipe baru terus digalakkan di Jepang. Dengan upaya tersebut, hambatan yang dulu banyak ditemui dalam pemanfaatan batubara kini telah banyak berkurang. Di sisi lain, peraturan hukum yang baru menyangkut masalah lingkungan sehubungan dengan proses pemanfaatan batubara juga tengah dirancang. Rancangan peraturan baru yang lebih ketat tersebut, menghendaki adanya penurunan jumlah NOx dan SOx yang dilepas ke udara, serta peraturan-peraturan baru mengenai unsur logam mikro berbahaya (hazardous trace metals) dan lain-lain. Dengan demikian, tuntutan kualitas diperkirakan juga akan berubah di masa mendatang.

Pengembangan Teknik Baru Penilaian Kualitas

       Batubara bisa memiliki karakteristik yang jauh berbeda tergantung kepada lokasi penghasil, brand name, serta metode dan proses preparasi yang dilakukan. Selain itu, tidak seperti minyak atau gas, batubara adalah produk berbentuk padatan yang sebenarnya belum merupakan produk yang benar-benar jadi, sehingga pengaturan kualitas dengan cara blending dan sebagainya masih dimungkinkan, walaupun hanya sampai batas-batas tertentu. Karena itu, teknik penilaian kualitas batubara menempati posisi yang sangat penting. Akan tetapi, penilaian kualitas berdasarkan analisis sesuai metode JIS yang ada sekarang, memiliki beberapa kelemahan:
1.        Kondisi pengujian tidak mencerminkan kondisi proses pemanfaatan batubara yang sebenarnya.
2.        Batubara dianggap sebagai zat yang seragam (uniform), walaupun pada kenyataannya batubara merupakan suatu kumpulan unsur padatan dengan sifat zat, komposisi, maupun struktur kimia yang berbeda.
Dengan kelemahan-kelemahan seperti di atas, keakuratan hasil analisis yang dilakukan sebenarnya tidak bisa disebut mencukupi. Untuk mengatasi persoalan tersebut, saat ini tengah dirancang dan dikembangkan suatu acuan penilaian yang lebih mencerminkan kondisi proses pemanfaatan batubara.

       Salah satu poin penting yang berhubungan dengan faktor lingkungan adalah terjadinya NOx, dimana penilaian biasanya dilakukan hanya dengan melihat banyak-sedikitnya kandungan nitrogen di dalam batubara. Akan tetapi, menilai hal tersebut hanya dari jumlah kandungan nitrogen saja tidak memadai, karena penentuan perilaku pelepasan senyawa nitrogen pada proses penguraian panas (pirolisis) yang menjadi faktor utama timbulnya Nox, dan penentuan sifat reaksi oksidasi-reduksinya sulit untuk dilakukan.
       Untuk itu, kandungan nitrogen dalam batubara dianalisis secara kuantitatif dalam bentuk senyawa yang terpisah, yaitu sebagai amine, pyridine, dan pyrrole. Untuk melakukan penilaian berdasarkan mekanisme pembentukan NOx, dikembangkan pula apa yang disebut NOx index.
       Pada sistem pembakaran batubara halus (pulverized coal firing), terdapat hubungan antara kandungan nitrogen dengan rasio pengubahan NOx (NOx conversion ratio) [=rasio perbandingan jumlah kandungan nitrogen dalam batubara yang berubah menjadi NOx], sehingga penilaian terhadap kemudahan terjadinya NOx tidak cukup hanya dari banyak-sedikitnya kandungan nitrogen saja.

0 komentar: